
Keterangan : Konferensi pers.(Ist)
WartaBerita.co.id – Medan | Polda Sumatera Utara (Sumut) telah menuntaskan pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan dengan sandi “PEKAT TOBA-2025”, yang berlangsung selama 21 hari, mulai 1 hingga 21 Mei 2025. Operasi ini difokuskan pada penegakan hukum terhadap aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu stabilitas keamanan serta iklim investasi di wilayah Sumatera Utara.
Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, S.I.K., S.H., M.H., mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan bentuk komitmen Polda Sumut dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas) yang kondusif, sekaligus menjamin rasa aman di tengah masyarakat.
“Selama pelaksanaan operasi, kami berhasil menindak 1.153 kasus premanisme, dengan mengamankan 1.389 pelaku. Dari jumlah tersebut, 155 kasus dengan 203 tersangka kami naikkan ke tahap penyidikan, sementara 998 kasus dengan 1.186 pelaku dilakukan pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya,” ujar Kombes Ferry.
Rincian dari hasil penindakan operasi adalah sebagai berikut:
-
Pungutan liar (Pungli): 1.022 kasus dengan 1.195 pelaku (27 kasus naik sidik dengan 30 tersangka, 996 kasus dibina dengan 1.166 pelaku)
-
Pemerasan: 46 kasus dengan 64 pelaku (seluruhnya naik sidik)
-
Perbuatan tidak menyenangkan: 7 kasus dengan 14 pelaku (6 kasus naik sidik dengan 6 tersangka, 1 kasus dibina dengan 8 pelaku)
-
Pengeroyokan Kelompok/Perorangan: 5 kasus dengan 16 pelaku (4 kasus naik sidik dengan 4 tersangka, 1 kasus dibina dengan 12 pelaku)
-
Penganiayaan Kelompok/Perorangan: 73 kasus dengan 100 tersangka (seluruhnya naik sidik)
Selain penindakan represif, Polda Sumut juga melakukan langkah-langkah preventif dan preemtif, seperti patroli rutin di lokasi rawan, sambang kamtibmas ke komunitas dan organisasi masyarakat, serta pendekatan humanis yang melibatkan tokoh masyarakat dan agama.
Langkah-langkah ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat, yang mengungkapkan terima kasih atas kehadiran aparat kepolisian dalam memberantas premanisme yang selama ini mengganggu ketertiban. Warga berharap operasi serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan.
“Meskipun Operasi PEKAT TOBA-2025 telah resmi berakhir pada 21 Mei, penindakan terhadap aksi premanisme tidak akan berhenti. Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan praktik serupa yang meresahkan, dan Polda Sumut siap mengambil tindakan tegas,” tambah Kombes Ferry.
Polda Sumut berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah, serta mendukung terciptanya iklim investasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Operasi ini menjadi bukti bahwa negara hadir untuk melindungi masyarakat dari segala bentuk aksi premanisme.(Alf)